KATA PENGANTAR
Puji
dan Syukur kita panjatkan
ke Hadirat Tuhan
Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat
dan Karunia-nya sehingga
saya dapat menyusun makalah ini dengan
baik dan benar, serta
tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini saya akan membahas mengenai “Environmental
Microphone”. Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan makalah ini.
Kami
menyadari bahwa masih
banyak kekurangan
yang mendasar
pada makalah
ini. Karna
kekurangan saya pribadi dan kesempurnaan hanya milik Tuhan.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Depok,
18 Juni 2014
Penulis
Environmental
Microphone
Environmental
Microphone atau mikrofon lingkungan adalah suatu perangkat atau aplikasi untuk merekam
suara yang ada di lingkungan sekitar mikrofon. Perangkat ini merupakan salah
satu dari HCI Device (Human Computer Interaction) atau yang sering disebut
dalam bahasa Indonesia sebagai interaksi
manusia dan computer.
Interaksi
manusia dan komputer
adalah disiplin ilmu
yang mempelajari hubungan antara manusia dan komputer yang meliputi perancangan, evaluasi, dan implementasi
antarmuka pengguna komputer agar mudah
digunakan oleh manusia. Ilmu ini berusaha menemukan cara yang paling efisien
untuk merancang pesan elektronik.
Environmental
Microphone merupakan HCI Device dalam bidang Auditory. Berikut saya akan
jelaskan skema cara kerja perangkat ini, dengan Sound Level Meter sebagai alatnya.
Sebelum saya menerangkan alat ini ada
baiknya kita mengetahui tujuan dan latar belakang dibuatnya alat ini.
Kebisingan adalah bunyi yang tidak dikehendaki, karena tidak
sesuai dengan konteks ruang dan waktu, sehingga dapat menimbulkan gangguan
terhadap kenyamanan dan kesehatan manusia. Kebisingan adalah semua suara yang
tidak dikehendaki yang bersumber pada alat alat proses produksi dan atau alat
alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran.
(Kepmenaker No. kep-51/Men/1999)
Bunyi yang menimbulkan kebisingan disebabkan oleh
sumber suara yang bergetar. Getaran sumber suara ini mengganggu keseimbangan
molekul molekul udara di sekitarnya, sehingga molekul molekul udara tersebut
ikut bergetar. Getaran sumber ini menyebabkan terjadinya gelombang rambatan
energi mekanis dalam medium udara menurut pola rambatan longitudinal. Rambatan
gelombangdi udara ini dikenal sebagai suara atau bunyi.
Frekuensi
suara bising biasanya terdiri dari campuran sejumlah gelombang suara dengan
berbagai frekuensi atau disebut juga spektrum frekuensi suara
Bising
dibedakan menjadi:
^
bising kontinu
^
bising terputus-putus
^
bising impulsif
^
bising impulsif berulang
Bising
kontinu, bising ini relatif tetap dalam batas amplitudo kurang lebih
5 dB untuk periode 0.5 detik berturut-turut dan hanya pada frekuensi tertentu
saja (misal 500 Hz, 1000 Hz atau 4.000 Hz).
Misal,
suara generator set, suara turbin gas.
Bising terputus putus, bising jenis ini sering disebut juga intermittent noise,
yaitu kebisingan tidak berlangsung terus menerus, melainkan ada periode relatif
tenang.
SUMBER KEBISINGANTabel kontribusi berbagai sumber kebisingan
No. Jenis kebisingan Presentase (%)
1. Kendaraan bermotor 55
2. Pesawat terbang 15
3. Suara 12
4. Radio dan televisi 2
5. Alat rumah tangga 2
6. Kontruksi 1
7. Industri 1
8. Lain lain 12
Sound
Level Meter
Sound Level Meter merupalan alat yang digunakan untuk mengukur
seberapa besar suara bising mempengaruhi pekerja dalam melaksanakan tugasnya.
Alat ini digunakan untuk mengukur intensitas kebisingan antara 30-130 dBA dan
dari frekuensi 20Hz-20.000Hz.
I.
Spesifikasi
Spesifikasi dari Sound Level Meter adalah sebagai berikut:
1. Pengukuran berkisar dari 26dB (A)
2. Catatan fungsi hingga 99 catatan
3. 6 rentang pengukuran yang disesuaikan
4. Dimensi 264 x 68 x 27 mm
5. Berat 260 g
II.
Fungsi dan Aplikasi
Adapun fungsi dan aplikasi Sound Level Meter adalah sebagai berikut.
1.
Fungsi
Sound Level Meter digunakan untuk untuk mengukur kebisingan antara
30-130 dB dalam satuan dBA dari frekuensi antara 20-20.000Hz.
2. Aplikasi
Aplikasi Sound Level Meter biasanya dipakai dipabrik, untuk menganalisi
kebisingan peralatan dipabrik tersebut misalnya pada pabrik pupuk, alat yang
berpotensi menimbulkan kebisingan seperti turbin, compressor, condenser, pompa
drum dan lain-lain.
III.
Prinsip Kerja dan Cara Pemakaian
Pada umumnya SLM & Noise Dosimeter diarahkan ke sumber suara,
setinggi telinga, agar dapat menangkap kebisingan yang tercipta. Untuk
keperluan mengukur kebisingan di suatu ruangan kerja, pencatatan dilaksanakan
satu shift kerja penuh dengan beberapa kali pencatatan dari SLM. Cara
pemakainnya adalah sebagai berikut:
a. Persiapan alat
1.
Pasang
baterai pada tempatnya.
2.
Tekan tombol power.
3.
Cek
garis tanda pada monitor untuk mengetahui baterai dalam keadaan baik
atau tidak.
4.
Kalibrasi
alat dengan kalibrator, sehingga alat pada monitor sesuai dengan angka
kalibrator.3
b. Pengukuran
1.
Pilih selektor pada posisi:
a.
Fast : untuk jenis kebisingan kontinu
Bising dimana fluktuasi dari intensitasnya tidak lebih dari 6 dB
dan tidak putus-putus. Bising kontinu dibagi menjasi dua yaitu:
1. Wide Spectrum merupakan bising dengan
spectrum frekuensi yang luas. Bising ini relatif tetap dalam batas kurang dari
5 dB untuk periode 0.5 detik berturut-turut, seperti suara kipas angin, suara
mesin tenun.
2. Narrow Spectrum merupakan bising yang
relative tetap akan tetapi hanya mempunyai fekuensi tertentu saja (frekuensi
500, 1000, 4000) misalnyaa gergji sirkuler, katup gas.
b.
Slow
: untuk jenis kebisingan impulsif / terputus-putus
Bising ini sering disebut juga intermitten noise, yaitu bising
yang berlangsung secara tidak terus terusan, melainkan ada periode rekatif
tenang misalnya lalu lintas, kendaraan, kapal terbang, kereta api.
2. Pilih
selektor range intensitas kebisingan.
3.
Tentukan lokasi pengukuran.
4. Setiap lokasi pengukuran
dilakukan pengamatan selama 1-2 menit dengan kurang lebih 6 kali pembacaan.
Hasil pengukuran adalah angka yang ditunjukkan pada monitor.
5. Catat hasil pengukuran dan
hitung rata-rata kebisingan (Lek)
Lek
= 10 log 1/n (10 L1/10+10L2/10+10L3/10+....)
dBA
Berdasarkan keputusan Menteri Tenaga
Kerja No. KEP/51/MEN/1999 zona kebisingan dibedakan atas tiga bagian,
yaitu:
a. Zona aman tanpa
pelindung : < 85 dBA
b. Zona dengan pelindung ear
plug : 85 - 95 dBA
c. Zona dengan pelindung ear
muff : > 95 dBA
Contoh
program atau softwarenya kita bisa dapatkan pada perangkat platform android
yaitu Sound Meter.
Sound Meter
Dengan
perkembangan sistem operasi android
yang semakin maju, kini anda akan sangat di permudah dlaam mengetes maksimal
bunyi yang di hasilkan oleh knalpot motor kita yaitu dengan menggunakan aplikasi “Sound Meter”. Aplikasi
ini dapat langsung di unduh di playstore secara gratis untuk smartphone android.
Jika
anda sudah mendownloadnya dan sudah terinstal di smartphone android anda, kini
waktunya untuk mengecek bunyi yang di hasilkan oleh knalpot racing motor. Buka
aplikasi Sound Meter tersebut setelah itu posisikan smartphone anda kira-kira
50 cm di belakang mulut knalpot.
Dan
untuk hasilnya anda bisa melihat gambar di bawah ini.
Bagaimana,
cukup mudah bukan untuk mengukur kebisingan knalpot motor kita. Dengan begitu
kita akan aman dari razia knalpot racing dan mampu berkelit jika kita di razia
oleh polisi.
Untuk
platform Windows seperti Windows 8, saya mempunyai satu contoh aplikasinya
yaitu Decibel Meter. Berikut penjelasannya:
Keterangan
Decibel
Meter adalah db meter pertama untuk Windows 8! Free untuk digunakan. Decibel
Meter ini bisa digunakan untuk semua versi windows 8. Aplikasi ini menggunakan
mikrofon untuk menerima suara yang ada di sekitar dan menampilkan ukuran kekuatan
suara dalam satuan decibels (dB)
Fitur
- Free
- Real time db reading
- Use of internal microphone
Sumber:
JIKA TIDAK BISA DI DOWNLOAD, TERSEDIA MIRROR DI BAWAH INI:
Via MediaFire : https://www.mediafire.com/?63wzvx3n9ce8sm2
Via 4Shared : http://www.4shared.com/rar/FLUiNvgrba/Tugas_IMK.html
Via 4Shared : http://www.4shared.com/rar/FLUiNvgrba/Tugas_IMK.html